Pelopor.id | Produsen chip, Intel dan AMD kompak menghentikan pasokannya ke Rusia mulai 3 Maret 2022, demi mematuhi aturan embargo yang dijatuhkan terhadap negara penginvasi Ukraina itu.
Kedua perusahaan itu disebut akan memutus pasokan chip kelas industrial, namun pasokan chip untuk kelas consumer, seperti prosesor laptop dan desktop, disebut tidak terdampak.
Penghentian pasokan chip ini diprediksi akan memicu kelangkaan komponen untuk server dan berbagai peralatan canggih di berbagai industri, termasuk perbankan dan penerbangan. Sanksi ini kemungkinan juga akan melemahkan kemampuan perang siber Rusia, yang disebut sangat aktif selama invasi Rusia ke Ukraina.
“Perusahaan terus memantau situasi dan akan menegakkan sanksi yang berlaku dan aturan kontrol ekspor, termasuk sanksi baru yang diterapkan oleh OFAC (The Department of the Treasury’s Office of Foreign Assets Control) dan aturan yang dikeluarkan oleh BIS (Bank for International Settlements),” kata juru bicara Intel di Rusia, seperti dikutip dari Techspot.
Rusia sebenarnya sudah berniat memproduksi komponen sendiri agar tidak lagi bergantung pada produk impor atau pasokan perusahaan asing. Bahkan, pemerintah sudah mengumumkan hal itu kepada publik.
Namun, hal itu belum bisa terwujud karena satu dan berbagai hal. Baru-baru ini, CPU bernama Elbrus-8C yang mereka desain sendiri juga telah gagal melewati stress test.
Selain AMD dan Intel, banyak juga perusahaan teknologi lainnya yang memblokir kehadiran produknya di Rusia, seperti Meta, Google dan Twitter, yang memblokir akun media milik Kremlin agar tidak bisa mendapat pemasukan dari iklan dan monetisasi konten.[]