Pelopor.id – Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Banten, Asep Mulya Hidayat mendorong penggunaan pupuk organik untuk pertanian berkelanjutan. Menurutnya, Hal ini sejalan dengan cita-cita negara-negara terutama yang berhimpun dalam forum G20.
“Tren dunia ke depan adalah menerapkan pola dan gaya hidup sehat. Dan itu dimulai dari sumber pangan sehat yang dihasilkan dari budidaya dengan menggunakan pupuk organik,” tutur Asep melalui sambungan telepon, Kamis (17/2/2022).
Haji Rocker sapaan akrabnya menjelaskan, pupuk organik sangat baik untuk meningkatkan produktivitas dan sebagai negara tropis basah, Indonesia sebetulnya kaya akan sumber dan bahan-bahan yang bisa dijadikan pupuk organik.
“Jika ini dioptimalkan, bukan hanya bisa mengembalikan performa lahan, baik fisik, biologi maupun kimianya. Tapi bisa mengedukasi petani menjadi mandiri, tidak bergantung pada bantuan pupuk bersubsidi,” ungkap Asep.
Di samping itu menurut Asep yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pertanian Propinsi Banten ini, kemampuan anggaran negara untuk memenuhi kebutuhan pupuk melalui pupuk bersubsidi terbatas. Sehingga salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah menggunakan pupuk organik.
terkait aloksi pupuk bersubsidi, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian selama ini mengacu kepada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 67 Tahun 2016.
“Tahun 2022 ini, Kementerian keuangan menganggarkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar Rp 25,276 trilyun dengan volume pupuk sebesar 9,04 juta ton, dan sesuai keputusan Raker dengan Komisi IV DPR RI, Senin (14/2), PT Pupuk Indonesia (Persero) bertanggung jawab dalam proses penyaluran mulai dari lini I sampai ke kios pengecer. Mudah-mudah berjalan efektif dan efisien,” tandasnya. []