Nilai Ekspor Produk Perikanan Indonesia Tahun 2020 Tumbuh 5,7%

- Editor

Selasa, 17 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Udang adalah salah satu komoditas unggulan Indonesia. (Foto: Pelopor/Kementerian KKP)

Udang adalah salah satu komoditas unggulan Indonesia. (Foto: Pelopor/Kementerian KKP)

Pelopor.id | Jakarta – Berdasarkan data yang dirilis ITC Trademap, nilai ekspor produk perikanan Indonesia tahun 2020 mencapai USD 5,2 miliar atau tumbuh positif 5,7% dibandingkan tahun 2019. Berbanding terbalik dengan Indonesia, sebagian besar negara eksportir utama produk perikanan dunia mengalami penurunan cukup signifikan dibanding 2019, seperti Tiongkok turun 7,8%, Norwegia turun 7,5%, Vietnam turun 2,1%, India turun 15,1%, Thailand turun 2,2%, dan Ekuador turun 1,5%.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan, peningkatan peringkat eksportir Indonesia ini adalah pencapaian yang luar biasa hasil kolaborasi intensif antara eksportir, pemerintah dan seluruh stakeholders yang terlibat. 

“Indonesia yang memiliki sumber daya perikanan melimpah telah bergerak untuk menyuplai produk perikanan bergizi yang sangat diperlukan masyarakat global di masa pandemi Covid-19. Kenaikan peringkat Indonesia sebagai eksportir utama dunia merupakan kerja keras antara eksportir, pemerintah dan seluruh stakeholders yang terlibat yang saling bahu membahu untuk bangkit di masa pandemi ini,” kata Artati saat menyampaikan perkembangan ekspor produk perikanan Indonesia di Jakarta, Minggu (15/08/2021).

Baca juga: KKP Tetapkan Pengakuan dan Perlindungan 22 Masyarakat Hukum Adat dalam 5 Tahun

Pada kesempatan yang sama, Artati juga menjelaskan Amerika Serikat (AS), Jepang dan Tiongkok, masih menjadi tujuan utama ekspor produk perikanan dunia, dengan rata-rata nilai ekspor tahun 2016-2020 masing-masing sebesar USD 23,08 miliar, USD 15,26 miliar dan USD 13,80 miliar. 

Dalam kurun waktu tersebut, trend impor AS dan Tiongkok cenderung positif dengan peningkatan masing-masing sebesar 2,5% dan 15,5%, sedangkan impor Jepang menurun 1,4%. Adapun pangsa pasar produk perikanan Indonesia di ketiga pasar itu mengalami peningkatan masing-masing sebesar 4,6%, 1,3% dan 6,2%.

Baca Juga :   Eksportir Rumput Laut Bisa Manfaatkan Resi Gudang untuk Mitigasi Kurs dan Harga Internasional

Baca juga: KKP Tanam Ribuan Bibit Vegetasi Pantai Untuk Antisipasi Dampak Tsunami

Jika dilihat berdasarkan komoditasnya berdasarkan data ITC Trademap, Udang masih menjadi komoditas unggulan, disusul Tuna – Cakalang (TCT), Cumi – Sotong – Gurita (CSG), Rajungan – Kepiting dan Rumput Laut. 

Selama tahun 2020, nilai ekspor Udang Indonesia mencapai USD 2,04 miliar atau 8,8% terhadap nilai impor total Udang dunia. Sedangkan, TCT sebesar USD 724 juta (5,0%), CSG sebesar USD 509 juta (6,0 %), Rajungan – Kepiting sebesar USD 368 juta (6,8 %) dan Rumput Laut sebesar USD 280 juta (11,4 %). 

Baca juga: KKP Menangkan Gugatan Ekspor Benih Bening Lobster

Hingga kini, KKP melalui Ditjen PDSPKP terus berkomitmen mendorong peningkatan ekspor produk perikanan, salah satunya dengan aktif dalam berbagai perundingan penurunan hambatan tarif dan non tarif dalam forum bilateral, regional maupun multilateral. 

“Berbagai perundingan diantaranya cross cutting issues Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), ketentuan Marine Mammal Protection Act (MMPA) Komoditas Tuna dan Rajungan, Joint Feasibility Study Group (JFSG) Free Trade Agreement dan sebagainya,” ujar Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP KKP Machmud.

Upaya lainnya adalah memperkuat branding produk perikanan Indonesia di pasar global dengan tagline “Indonesia Seafood: Naturally, Diverse, Safe and Sustainable”. “Branding produk ini yang kita bawa dalam berbagai promosi produk perikanan di pasar luar negeri, seperti Eastfood Indonesia Expo-Virtual Seafood Show 2021, World Expo 2020 Dubai,” kata Machmud. []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Perusahaan Kuliner Hangry Indonesia Resmi Miliki Sertifikat Halal
Bernadya Raih Prestasi Baru di Spotify Indonesia
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
Gandeng Damkar Bantaeng, Huadi Group Gelar Latihan Tanggap Darurat
Didukung Huadi Group dan Pemda Bantaeng, Taekwondo Optimis Raih Medali
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Warga Bantaeng Akui Gerak Cepat Huadi Group dan Kodim 1410 Lewat Program RTLH

Berita Terkait

Rabu, 27 Maret 2024 - 23:30 WIB

Berdayakan Warga, Huadi Group Support Buka Puasa Bersama

Senin, 18 Maret 2024 - 18:12 WIB

Meski Dalam Kawasan Industri, Sholat Jumat dan Lima Waktu Betul-betul Hikmah

Minggu, 10 Maret 2024 - 22:05 WIB

Sambut Bulan Suci Ramadan, Huadi Group Bantu Alat Kebersihan 14 Masjid di Papan Loe

Sabtu, 3 Februari 2024 - 19:18 WIB

PT Huadi Nickel Alloy Indonesia Wajibkan Karyawan Sadar K3 Sebagai Tanggung Jawab

Jumat, 2 Februari 2024 - 19:13 WIB

Huadi Bantu Pasang Kubah Mesjid Jami Rahmat Desa Borong Loe

Kamis, 18 Januari 2024 - 22:10 WIB

Support Apel Siaga Bencana, Dandim 1410 Bantaeng: Terimakasih Huadi Group

Kamis, 18 Januari 2024 - 20:47 WIB

Ratusan Bibit Mangrove di Tanam Depan Jetty Huadi Group

Rabu, 29 November 2023 - 22:08 WIB

Kurangi Dampak Lingkungan, Huadi Group Gelar Penanaman Pohon

Berita Terbaru

Musisi Anov Blues One. (Foto: Istimewa)

Musik

Anov Blues One Buka 2025 Lewat Single Tukibul 25

Kamis, 23 Jan 2025 - 20:05 WIB