Pelopor.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, di masa pandemi ini muncul banyak anak-anak yatim yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.
Salah satu bentuk kepedulian yang bisa dilakukan, adalah menyantuni dan membantu anak yatim. Hal ini disampaikannya dalam acara ‘Doa Bersama 1000 Yatim Dhuafa Untuk Negeri’, yang diselenggarakan secara daring oleh Yayasan Yatim Mandiri, Sabtu (14/8/2021).
“Secara fisik, Covid-19 mengharuskan kita untuk menjaga jarak. Namun secara sosial justru pandemi ini mewajibkan kita untuk saling merekatkan persaudaraan, bahu membahu, dan saling membantu yang kesulitan,” kata Menko PMK.
“Karena itu tugas kita bersama-sama untuk menghindari munculnya lost generation itu.”
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Sosial (Kemensos), saat ini tercatat ada sekitar empat juta anak yatim di Indonesia. Dari jumlah tersebut diantaranya merupakan korban dari pandemi Covid-19.
Pihak Kemensos juga masih berusaha mengumpulkan data terbaru jumlah anak yatim karena Covid-19 dari tingkat kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Muhadjir menjelaskan, keberadaan anak yatim yang belum memiliki kemampuan menghidupi dirinya sendiri berpotensi menciptakan apa yang disebutnya ‘The Vicious Circle Of Poverty’ atau lingkaran kemiskinan.
Oleh sebab itu, menurutnya, melindungi dan membantu anak yatim menjadi suatu keharusan untuk kita semua. “Dalam Al-Quran, Allah SWT telah menekankan pentingnya kepedulian terhadap mereka yang yatim dan yang miskin,” ungkapnya.
Perlindungan untuk anak yatim ini juga sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Untuk itu, pemerintah melalui Kemensos juga tengah menyiapkan mekanisme bantuan. Mekanisme ini masih menjadi bahasan antara Kemensos dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Menko Muhadjir juga mengaatakan bahwa anak yatim juga berpotensi menimbulkan “Lost Generation”, yang maknanya anak tidak tahu arah dan tujuan hidup, serta bisa mengancam tumbuh kembang anak.
“Karena itu tugas kita bersama-sama untuk menghindari munculnya lost generation itu,” sebutnya.
Adapun Yayasan Yatim Mandiri merupakan yayasan yang bertujuan untuk memandirikan anak-anak yatim purna asuh dari panti asuhan dengan program mengikutsertakan anak-anak yatim kursus keterampilan.
- Baca juga : Kemenko PMK: BLT Dana Desa Sasar Hingga Daerah Pesisir
- Baca juga : Muhadjir Effendy Ungkap Penyebab Terhentinya Bansos Warga Desa Teluknaga
Muhadjir Effendy sangat mendukung keberadaan yayasan ini. Menurutnya, yayasan Yatim Mandiri ini merupakan wujud implementasi perintah Allah SWT untuk memuliakan anak yatim dan membantu orang miskin.
“Saya sangat mendukung kegiatan ini. Ini adalah merupakan bentuk dari implementasi pemahaman dari Surat Al Ma’un. Yaitu menyantuni, membantu mengentaskan anak yatim, dan membantu orang yang tidak beruntung karena terhimpit kemiskinan,” tandasnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Pembina Yayasan Yatim Mandiri sekaligus Rektor Universitas Airlangga Muhammad Nasih, Direktur Utama Yatim Mandiri Mutrofin, dan turut dihadiri oleh perwakilan yayasan Yatim Mandiri dari seluruh Indonesia. []