Pelopor.id | Pemerintah Kota Yogyakarta akan memanfaatkan bangunan rumah susun sewa (rusunawa) milik Pemda DIY di Gemawang, Sleman, sebagai shelter baru untuk isolasi pasien Covid-19 kategori ringan dan sedang.
“Minggu depan kami akan membuka shelter di Gemawang di wilayah Sleman. Itu milik DIY dan kami sudah memberitahukan ke Pemkab Sleman tentang rencana operasional shelter di Gemawang,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Kamis (7/7/2021).
Heroe menyebutkan, shelter tersebut memiliki kapasitas 34 kamar. Pihaknya juga sudah melakukan perbaikan beberapa hal dan menyiapkan segala pendukung untuk shelter isolasi pasien Covid-19. “Kalau sudah siap semua, akan kami pakai untuk shelter,” kata Heroe yang juga menjabat Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Terapkan WFH Akibat Tingginya Penularan Covid-19
Pemkot Yogya juga menyediakan shelter pasien Covid-19 yang tidak bergejala di Rusunawa Bener Tegalrejo. Menurut Heroe, data penghuninya dinamis karena pasien keluar masuk sesuai masa isolasi tiap pasien.
Selain itu, ada juga balai RW/RK gedung pertemuan, gedung olahraga di Kemantren, yang bisa digunakan untuk shelter isolasi warga sekitar, termasuk rumah dinas Mantri Pamong Praja.
Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Yogyakarta juga menawarkan 3 hotel sebagai shelter dan 1 hotel sebagai karantina, yang saat ini sudah berjalan dan menampung sebagai shelter.
Baca juga: Ratusan Pelanggar Protokol Kesehatan di Kota Yogyakarta Dikenai Sanksi
Sedangkan untuk rencana pembangunan rumah sakit darurat, Heroe menyatakan akan memaksimalkan penambahan tempat tidur di rumah sakit terlebih dahulu.
Ia menegaskan, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Yogyakarta terus berupaya menambah tempat tidur pasien Covid-19, sesuai kesanggupan awal Juli lalu sampai 71 tempat tidur.
“Jika kebutuhan semakin meningkat, kami siapkan dengan mendirikan tenda untuk 50 tempat tidur di RSUD Yogya Wirosaban. Bahkan jika lebih masih dimungkinkan dari Korem untuk meminjamkan tenda kapasitas 50 bed. Opsi kedua jika kondisi masih memerlukan tambahan lagi, maka RS Pratama Yogya nantinya bisa diubah menjadi rumah sakit Covid-19,” kata Heroe. []