Pelopor.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, Indonesia memiliki potensi digital yang besar. Diantaranya, terungkap dari kepemilikan smartphone oleh masyarakat dimana banyak diantara mereka yang punya lebih dari satu telpon pintar.
Hal ini, disampaikan Menko Airlangga dalam pertemuan dengan World Bank Regional Vice President for East Asia and the Pacific (EAP) Victoria Kwakwa secara virtual Rabu, 23 Juni 2021.
“Potensi digitalisasi ekonomi di Indonesia cukup besar. Banyak orang Indonesia yang memiliki minimal dua smartphone, khususnya generasi muda. Mereka menggunakan itu untuk belajar, belanja, dan sebagainya,” ujar Menko Airlangga.
Adapun nilai ekonomi digital Indonesia telah meningkat 11% ke US$44 miliar di 2020 dari US$40 miliar di 2019 dan diproyeksikan akan mencapai US$124 miliar di 2025. Dalam CPF 2021-2025 sendiri dibahas beberapa tema, yaitu: gender, digitalisasi, perubahan iklim, inklusi dari wilayah tertinggal.
Sedangkan area kerja samanya terdiri dari empat area, yaitu: Menguatkan daya saing dan ketahanan ekonomi, Meningkatkan dan memperluas suplai dan akses kepada layanan infrastruktur berkelanjutan, Menjaga sumber daya manusia dan Menguatkan manajemen aset alami, penghidupan berbasis sumber daya alam dan ketahanan terhadap bencana.
“Potensi digitalisasi ekonomi di Indonesia cukup besar. Banyak orang Indonesia yang memiliki minimal dua smartphone, khususnya generasi muda.”
Sementara potensi kolaborasi dengan World Bank, antara lain dengan program dan pelatihan literasi digital untuk menambah keahlian digital, khususnya untuk meningkatkan adopsi teknologi digital untuk UMKM, lalu saling berbagi informasi tentang best practices dalam menciptakan talenta digital dengan negara-negara anggota World Bank lainnya.
Juga dalam bentuk asistensi teknis untuk membangun kerangka kebijakan yang bagus dalam rangka menguatkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, serta program capacity building untuk mendukung program talenta digital yang sudah ada di Indonesia.[]