Jakarta – Menteri Sosial Tri Rismaharini, meresmikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) keempat milik Kementerian Sosial pada akhir pekan ini di Balai “Ciungwanara” Bogor. Persiapan pun dilakukan oleh para pegawai balai dan wirausahawan yang akan menggelar lapak dagangan.
Syarif Hidayatullah (23), dibonceng sepeda motor temannya sudah datang sejak pukul 6 pagi. Dia membawa berbagai peralatan stand kopi, seperti mesin grinder, chiller dan bahan-bahan untuk meracik olahan kopi di atas motor roda tiga yang sudah terparkir tak jauh dari lokasi peresmian SKA.
Usai menyusun perlengkapan dagangannya, Syarif langsung memasang standing banner Kitacinta Coffee. Inilah usaha kedai kopi yang ia rintis bersama tiga penyandang disabilitas fisik lainnya dalam setahun terakhir.

Kegemarannya mencicipi kopi, membuat Syarif, Heru, Nabil dan Muhayat bermimpi ingin membangun usaha kedai kopi. Akhirnya, ide empat sekawan sesama alumni Balai Besar Vokasional “Inten Suweno” Cibinong itu diwujudkan pada Januari 2020.
“Jadi, dua kawan kami, yaitu Heru dan Nabil suka nongkrong minum kopi. Dari situ terpikir dan mengonsep usaha kedai kopi ini,” tutur pemuda asal Sumatera Selatan ini berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Pelopor.id Minggu, 13 Juni 2021.
Syarif dan teman-temannya berhasil meramu resep-resep olahan kopi Kitacinta Coffee dengan apik dan penuh citra rasa meski tak mengikuti pelatihan khusus terkait peracikan kopi.
“Banyak orang nggak percaya, kalau kami sama sekali nggak pernah ikut kursus jadi barista. Semua dipelajari autodidak di YouTube, malam hari sebelum jualan dengan mobil VW,” ungkap Syarif.
Perjalanan usaha empat sekawan penyandang disabilitas ini, dimulai dari kawasan dibilangan SMA 62 Jakarta. Kemudian Perlahan tapi pasti Kitacinta Coffee mulai dikenal oleh masyarakat.
“Usai sering muncul, kami pun kerap diundang ke event-event sekolah sebagai pengisi stand minuman,” jelas Syarif.
Hingga kini, Kitacinta Coffee telah mengeluarkan sembilan varian olahan kopi dan dua varian minuman non- kopi. Ditambah cookies sebagai teman menikmati kopi dari hasil kerjasama dengan UMKM sejenis.
“Nah, yang ini best seller, Irish Creme Latte dan Es Kopi Susu Gula Aren jadi andalan kami,” tandasnya.
Selain varian rasa, minuman olahan Kitacinta Coffee hadir dalam berbagai ukuran, yakni cup, botol 250ml, dan botol 1 liter.
“Untuk harga di kisaran mulai Rp18.000 hingga Rp 89.000 yang bisa dipesan di outlet maupun e-commerce,” sebut Syarif.
Masa Adaptasi Baru Jadi Tantangan bagi Kitacinta Coffee
Diakui tak berselang lama usai opening-nya, Kitacinta Coffee sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 dan PSBB yang terus menerus diberlakukan berdampak pada usaha Kitacinta Coffee,” pungkas Syarif.
Kondisi tersebut berimbas pada omzet usaha yang jadi tak menentu, hingga Syarif dan kawan-kawan memutuskan untuk meminjam dana modal usaha ke salah satu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) milik salah satu bank swasta.
” Alhamdulillah, kami mendapatkan tempat usaha di Jakarta Timur dengan bantuan KSP yang peduli melalui pemberdayaan penyandang disabilitas,” sebutnya.
Ke depan, Syarif dan teman-temannya ingin Kitacinta Coffee semakin dikenal masyarakat. “Kami berharap Kemensos tahu mengenai Kitacinta Coffee, di mana kami menjadi kedai kopi yang dikelola penyandang disabilitas. Semoga nantinya mendapatkan bantuan,” ucap Syarif. []