Jakarta – Produk Reksa Dana besutan PT Danareksa Investment Management (DIM) yaitu Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) mencatatkan Asset Under Management (AUM) sebesar Rp 1,24 Triliun hingga 19 Juni 2023 secara Year to date (YTD) ditengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami sideways.
Jumlah tersebut naik signifikan dalam kurun waktu 6 bulan dimana posisi AUM dari produk Reksa Dana Unggulan DIM ini pada 19 Desember 2022 berada di angka Rp 105,3 Miliar.
“Pencapaian luar biasa kinerja produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) ini tentunya menjadi hal positif. Disisi lain, produk ini bisa menjadi pilihan masyarakat investor ditengah IHSG yang tengah mengalami sideways” tutur Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P. Tamba.
Produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) sendiri merupakan produk unggulan DIM yang memiliki strategi memaksimalkan komposisi investasi pada Instrumen Obligasi, dengan menekankan pada Obligasi yang memberikan dividen setiap bulan.
Strategi tersebut bertujuan untuk memberikan imbal hasil dalam bentuk dividen secara berkala. Produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) ini, memiliki karakteristik yang berbeda dengan Reksa Dana campuran pada umumnya yang mengalokasikan dana keberbagai jenis instrumen investasi, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Terkait kinerja produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF), berdasarkan data INFOVESTA kinerja 1 tahun terakhir dengan data per 19 Juni 2023, total return dana untuk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) adalah sebesar 6.02%.
Kinerja Reksa Dana itu lebih baik dibandingkan dengan rata-rata kinerja Reksa Dana Campuran di Industri yang tergabung dalam Infovesta Balanced Fund Index yang tercatat sebesar 1,46%.
“Kami optimis, produk Reksa Dana Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) ini kedepan akan terus mencatatkan kinerja positif. Hal ini karena Reksa Dana ini didukung oleh katalis-katalis positif dari sisi domestik makroekonomi Indonesia, diantaranya yaitu Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024 tetap berada di kisaran sekitar 5%,” kata Marsangap P Tamba.
Sementara stabilitas inflasi diperkirakan dipertahankan dalam rentang 1,5 hingga 3,5%, yang berdasarkan faktor eksternal yang menunjukkan volatilitas harga komoditas yang relatif rendah dibandingkan dengan tahun 2022.
Selain itu menurutnya, ada faktor berupa peningkatan kinerja tim pengendali inflasi di tingkat pusat dan daerah, serta suku bunga Indonesia untuk Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun yang diproyeksikan menguat menjadi 6.
“Berdasarkan semua katalis di atas dan adanya potensi penurunan suku bunga, Danareksa Balanced Regular Income Fund (BRIF) yang banyak berinvestasi pada instrumen surat utang, dan juga memiliki manfaat utama berupa dividen setiap bulannya dan sebagai diversifikasi investasi, diharapkan akan mampu memberikan kinerja yang lebih baik dari sisi Nilai Aktiva Bersih sampai dengan akhir tahun 2023,” ungkap Marsangap P Tamba. []