Jakarta– Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak seluruh masyarakat desa menghadapi perubahan iklim dengan beralih ke energi terbarukan sehingga tidak selalu bergantung pada energi listrik.
“Kita punya banyak tantangan baru. Misalnya perang Rusia-Ukraina, terutama dampaknya terkait energi,” tuturnya dalam kunjungan kerja di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Jumat (14/10/2022).
“Maka saya ajak kita semua untuk berupaya maksimal melakukan penghematan energi dan memanfaatkan energi baru terbarukan. Banyak sumber energi yang bisa kita gunakan untuk penerangan sehingga tidak berlebihan butuh ke PLN,” sambungnya.
Gus Halim, sapaan akrab Memdes PDTT menjelaskan, perubahan iklim menjadi tantangan baru bagi Indonesia pasca pandemi Covid-19 mereda. Perubahan iklim juga menjadi masalah global yang harus diselesaikan saat ini.
Pasalnya pada tahun 2021 menjadi suhu terpanas selama 7 tahun terakhir menurut World Meteorological Organization.
Selain beralih ke energi terbarukan, Gus Halim juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki dalam mengatasi persoalan pangan.
Menurutnya, kebutuhan pangan harus dicukupi hingga perlu dilaksanakan transformasi sistem pangan yang mampu membantu meningkatkan daya tahan terhadap ketersediaannya.
“Ketahanan pangan menjadi salah satu modal utama dalam menghadapi ini. Jangan sampai ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan. Kepada kepala desa manfaatkan dana desa sebaik-baiknya,” terang Gus Halim.
Terkait dengan ketahanan pangan, lanjut dia, desa-desa dapat memanfaatkan potensinya untuk menjamin ketersediaan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam hal ini lanjut Gus Halim, BUM Desa diharapkan dapat mengambil peran sesuai dengan perannya, salah satunya dalam meningkatkan kesejahteraan warganya. []