Pelopor.id | Jakarta – Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menyatakan dirinya setuju dengan usulan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) agar masyarakat miskin bisa mendapat bantuan Rp1 juta setiap bulannya. Sebab menurut Trubus, kenaikan harga BBM kali ini terlalu tinggi, bisa semakin menghancurkan daya beli masyarakat, dan menciptakan kemiskinan ekstrem yang dahsyat.
Sementara Zulhas memandang, bantuan Rp1 juta setiap bulan, lebih efektif ketimbang mengeluarkan subsidi BBM. Pasalnya, subsidi dan kompensasi energi yang dikeluarkan pemerintah sebesar Rp502 triliun. Tetapi, bila 35 juta orang miskin diberi subsidi Rp1 juta sebulan, maka dalam satu tahun hanya mengeluarkan Rp360 triliun.

“Saya setuju, jadi kalau memang mau beralih dari subsidi barang ke orang, supaya orang itu punya daya beli jangan bagi (Bantuan Tunai Langsung/BTL) Rp300 ribu, Rp200 ribu, (tetapi) Rp1 juta minimal. Malah saya milihnya Rp1,5 juta per orang,” tuturnya kepada Pelopor.id, Sabtu, (03/09/2022).
Trubus juga mengatakan, dengan bantalan sosial yang digelontorkan pemerintah saat ini, dinilai belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Sebab kenaikan harga BBM, tidak hanya berimbas terhadap sektor energi, tapi juga mengakibatkan naiknya harga pangan.

“Kalau bantalan sosialnya Rp1,5 juta bisa hidup mereka. Kalau bantalan sosial cuman Rp150 ribu ngapain,” tegasnya.
Trubus pun menyarankan, meski pemerintah sudan menetapkan kenaikan harga BBM, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh terlebih dulu. Sebab, hal ini akan memunculkan gejolak, demo, dan protes dari masyarakat.
“Nanti kalau tanggal 6 itu turun pada demo, itu (bisa) meluas sampai ke mahasiswa. (Sebab) kenaikannya ini kan seluruh Indonesia,” tandasnya. []