Pelopor.id | Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri acara pelatihan ekonomi kreatif bersama Gemawira (Gerakan Masyarakat Wirausaha) membeberkan peluang bisnis dari limbah kelapa sawit yang banyak dihasilkan di Provinsi Riau.
“Provinsi Riau merupakan salah satu penghasil sawit yang tinggi, dan banyak limbahnya yang belum dimaksimalkan. Karenanya melalui pelatihan ini kita harapkan produk-produk seperti hand sanitizer juga sabun cuci tangan dapat menjadi peluang untuk dipasarkan tidak hanya di Pekanbaru tapi ke daerah-daerah lain,” tuturnya Sabtu (20/08/2022) di Karambia Cafe, Pekanbaru.
Oleh sebab itu menurut Sandiaga, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan BPOM agar dapat mempercepat proses sertifikasi bagi produk-produk UMKM ekraf. Sehingga peluang produk tersebut untuk dipasarkan lebih luas dapat dilakukan.
“Kami akan percepat prosesnya dan akan koordinasi dengan pemerintah kota dan provinsi agar produk-produk yang dihasilkan masuk dalam e-katalog lokal sehingga target penyerapan antara 500-600 triliun rupiah dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi 1,7%-2% secara nasional dapat terwujud,” ungkap Menparekraf.
Dalam kesempatan yang sama, PJ Wali Kota Pekanbaru Muflihun menyampaikan apresiasi atas dukungan Kemenparekraf/Baparekraf dalam mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pekanbaru. “Kami telah menyiapkan gedung promosi bagi UMKM sehingga diharapkan dapat meningkatkan peluang dari pelaku ekraf untuk berkembang,” tegas Muflihun. []