Pelopor.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa peranan para alim ulama sangat penting dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2022 di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (06/08/2022) malam.
“Saya berterima kasih kepada para Kyai dan Ulama, karena berkat dukungannya membuat masyarakat mau divaksin dan kita menjadi salah satu yang terbaik di dunia,” tutur Menko Airlangga.
Menurutnya, meski dalam satu pekan masih ada sekitar 5 ribu orang tertular Covid-19, namun ini masih lebih baik daripada negara lain seperti Amerika Serikat dengan 120 ribu orang tertular per minggu, bahkan Jepang mencapai 200 ribu. Sementara di Indonesia, sampai sekarang sudah diberikan 420 juta dosis vaksin, di mana dosis pertama telah mencapai 90% dari target dan dosis 2 yakni 80% dari target.
Menko Airlangga mengungkapkan, bahwa Pemerintah memiliki perhatian sangat serius dalam mengatasi kemiskinan ekstrem sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong iklim ekonomi dan mempermudah dunia usaha. Berbagai program insentif diberikan kepada pelaku usaha agar dapat menstimulasi ekonomi dan pelaku usaha mampu bangkit dari dampak yang ditimbulkan pandemi.
“Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui dunia perbankan dan lembaga keuangan mikro seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong dunia usaha. Tentu berbagai kemudahan dan peluang itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggerakan ekonomi masyarakat di setiap daerah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Menko Airlangga menegaskan, bahwa pondok pesantren (ponpes) berperan penting dalam mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi bagi lingkungan ponpes itu sendiri dan juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat di sekitarnya. Menurutnya, sebagai institusi yang berada di tengah-tengah masyarakat, keberadaan ponpes selain memberikan pendidikan keislaman, juga harus mampu menjadi institusi yang mampu memberdayakan masyarakat untuk semakin mandiri ekonominya.
“Islam mengajarkan kita untuk menjadi manusia mandiri, bekerja keras, dan memanfaatkan alam yang dianugerahkan kepada manusia untuk kemaslahatan. Mengacu pada sejarah Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan kita semua, pada usia mudanya beliau telah memberikan contoh sebagai seorang wirausaha,” tegas Menko Airlangga. []