Jakarta – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, rekayasa dan antisipasi dengan berbagai langkah sudah dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas saat mudik.
Namun jumlah arus balik, dikhawatirkan akan melebihi angka mudik. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan pemudik di Pelabuhan Bakauheni pada arus balik, pemerintah membuka jalur alternatif penyebrangan dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Panjang di Lampung.

“Pelabuhan Panjang bisa kita jadikan alternatif. Kita juga akan lakukan skenario untuk merespon perubahan perilaku pemudik tahun ini dibanding tahun 2019 sehingga penanganan kita bisa lebih cermat dan memuaskan bagi para pemudik,” tutur Muhadjir Effendy berdasarkan keterangan tertulis yang dikutip Rabu (04/05/2022).
Ia juga menegaskan, bahwa informasi terkait penggunaan dan lalu lintas Pelabuhan Panjang sebagai tambahan Pelabuhan Bakauheni perlu diperjelas dan diintegrasikan. Sehingga, data dan informasinya nanti hanya satu dan kedepan bisa mempermudah untuk mengambil keputusan lain.

“Lebih baik kita berlebih dalam menyiapkan skenario ini daripada kita mepet dan terjadi anomali yang tidak kita duga,” tegas Menko PMK.
Lebih lanjut Muhadjir meminta kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan pelayanan di sektor kesehatan dan kebutuhan sekunder dari masyarakat terutama di rest area.
“Nanti kalau pada akhirnya rest area digunakan untuk penyangga, agar jangan sampai terjadi lonjakan penumpang yang memenuhi Bakauheni sekaligus, agar mereka mendapatkan pelayanan yang bisa mengalihkan perhatian agar tidak terfokus untuk ingin langsung menyeberang,” tandasnya. []