Jakarta – Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menilai, pergerakan kelompok radikal pada momentum mudik tinggi lantaran longgarnya pengawasan akibat tingginya intensitas mobilisasi manusia sepanjang arus mudik dan arus balik.
Menurutnya, fokus Polri tentu lebih diprioritaskan kepada pengamanan perjalanan. Oleh sebab itu, dia mengimbau seluruh jajaran yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan pertahanan nasional untuk tetap waspada dan saling bersinergi.
Ngasiman menegaskan, bahwa pergerakan kelompok radikal harus juga menjadi prioritas di masa arus mudik dan arus balik, sehingga Polri, TNI, dan Pemerintah daerah harus lebih peduli, waspada, dan menerapkan sistem deteksi dini.
Selain itu, lanjut Ngasiman, Pemerintah juga harus waspada terhadap potensi lonjakan penyebaran virus covid-19.
Meski kemungkinannya kecil, sebab potensi masalah tersebut harus tetap dipantau sehingga Pemerintah dapat mengambil tindakan jika ada indikasi lonjakan Covod-19.
Keberhasilan pengelolaan arus mudik sendiri, menjadi awal kebangkitan bangsa dari dampak pandemi Covid-19, disusul dengan terjadinya inflasi.
“Saya yakin, ke depan kita akan mampu menghadapi situasi yang berkembang dengan lebih optimis,” tandasnya. []
Sumber : Tribrata Polri