Pelopor.id | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil mengatakan bahwa perkembangan generasi muda atau Sumber Daya Manusia (SDM) adalah bagian dari masa depan bangsa Indonesia sebagai penentu pertumbuhan ekonomi yang lebih berkeadilan di masa mendatang.
Sofyan mengatakan hal itu ketika menjadi keynote speaker pada kegiatan Rakornas IV Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang diselenggarakan di Swiss-belhotel Harbour Bay, Batam, beberapa waktu lalu.
Sofyan pun mengimbau kepada jajaran KAHMI untuk mulai menyiapkan generasi mudanya menjadi orang-orang yang profesional di bidang usaha. Karena menurut Sofyan, mesin penciptaan kekayaan yang paling cepat adalah korporasi.
“Karena ada kombinasi antara SDM, akses kapital, akses teknologi, dan akses pasar. Dengan SDM yang baik maka bisa menciptakan added value yang luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sofyan juga menyoroti dampak digitalisasi kepada generasi muda, di mana dalam tempo 20 tahun yang akan datang miliaran manusia menjadi kurang profesional, karena semua pekerjaan bisa digantikan dengan artificial intelligence, yang bisa menggantikan pekerjaan generasi muda di masa yang akan datang.
Namun, ia juga menyampaikan pandangan optimis dari efek digitalisasi, yaitu masa depan umat manusia akan cerah dengan perkembangan digital karena semua produk menjadi sangat murah. Untuk menghadapi berbagai kemungkinan dari efek digitalisasi, Sofyan menekankan bahwa generasi muda harus disiapkan dengan pendidikan yang tepat sesuai kebutuhan zaman.
“Untuk itu, ayo siapkan generasi muda bersaing di dunia korporasi dengan merubah training terutama training dasar. Saya pikir lebihnya organisasi ini adalah leadership, oleh sebab itu training leadership menjadi sangat penting,” pungkasnya.[]