Pelopor.id | Sektor industri manufaktur Indonesia masih berada dalam tahap ekspansi selama tiga bulan terakhir. Hal itu salah satunya terlihat dari laporan IHS Markit yang menunjukkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan November berada pada posisi 53,9.
PMI Manufaktur Indonesia itu pun melampaui Korea Selatan (50,9) dan Tiongkok (49,9) serta PMI Manufaktur ASEAN yang berada di level 52,3.
Beberapa indikator yang menunjukkan kinerja sektor industri nasional masih gemilang, antara lain capaian nilai ekspor. Sepanjang Januari-Oktober 2021, industri pengolahan mencetak ekspor senilai USD 143,76 miliar, atau meningkat 35,53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Angka itu juga menjadikan industri pengolahan sebagai kontributor terbesar, yaitu hingga 77,16 persen, dari total nilai ekspor nasional selama sepuluh bulan pertama tahun ini yang mencapai USD 186,32 miliar.
“Kami sangat bersyukur dan memberikan apresiasi atas capaian ini, karena pelaku industri kita masih tetap semangat menjalankan usahanya seiring dengan upaya pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, seperti dikutip dari laman Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kamis (02/12/2021).
Agus yakin sepanjang tahun 2021 industri akan tumbuh sebesar 4-5 persen, jika tidak ada gejolak kasus atau gelombang susulan dari dampak pandemi Covid-19. “Pemerintah bertekad untuk terus menjaga iklim usaha yang kondusif. Investasi dan produktivitas sektor industri tetap dijaga dengan baik agar bisa terus berjalan,” ujarnya. []
Baca juga: Kemenperin Bangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0












