Pelopor.id | Jakarta – Hari ini, 24 Juni, adalah Hari Bidan Nasional. Berawal dari terbentuknya organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI), pada 24 Juni 1951, atas hasil konferensi bidan pertama dan merupakan prakarsa para bidan senior di Jakarta. Konferensi pertama ini berhasil meletakkan landasan yang kuat yaitu mendirikan organisasi profesi IBI, berbentuk kesatuan, bersifat nasional, dengan asas Pancasila dan UUD 1945.
Beberapa tujuan konferensi yang juga dirumuskan menjadi tujuan IBI adalah:
- Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan serta kaum wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa.
- Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta kesejahteraan keluarga.
- Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
- Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat
Dikutip dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), berdirinya IBI langsung dalam naungan organisasi wanita bernama KOWANI dan lima tahun berikutnya, yaitu pada 1956, IBI resmi menjadi anggota International of Midwives (ICM). Dikiprah internasional, IBI selalu aktif mengikuti berbagai kegiatan, terutama kongres ICM maupun kongres ICM Regional Asia Pacific (Aspac).
Tercatat hingga akhir 2019, IBI sudah memiliki lebih dari 338.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan 34 pengurus daerah di tingkat provinsi.
Baca juga: Hari Donor Darah Sedunia Diperingati Setiap 14 Juni, Begini Asal Mulanya
Perbedaan Bidan dengan Dokter Kandungan
Kalau kita bicara tentang ibu hamil dan persalinan, pasti selalu identik dengan bidan dan dokter kandungan. Lantas apa bedanya mereka?
Mengutip Majalah Parents, M. Christina Johnson, C.N.M., Direktur Praktik Profesional dan Kebijakan Kesehatan di ACNM Silver Spring menjelaskan bahwa bidan adalah ahli dalam persalinan normal. Bidan mengandalkan lebih banyak sentuhan dan sangat identik dengan pekerjaan yang berteknologi rendah.
Sedangkan, dokter kandungan atau ObGyn adalah profesi yang lebih rumit dibanding bidan. Profesi ObGyn terlatih untuk mengatur proses kelahiran yang berisiko tinggi dan dapat melakukan operasi Caesar atau C-section. Bidan tidak dapat melakukan operasi Caesar, dan tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu kelahiran berbentuk seperti tang dan vacuum. Sedangkan, para dokter kandungan boleh menggunakannya. []