Pelopor.id | Jakarta – Otoritas Kesehatan Hong Kong, melarang maskapai Nasional Garuda Indonesia membawa penumpang dari Jakarta ke Hongkong.
Aturan ini berlaku mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021 mendatang. Penyebabnya, ditemukan empat penumpang positif covid-19 pada penerbangan Garuda Indonesia bernomor GA876 dari Jakarta ke Hongkong pada 20 Juni lalu.
Terkait hal ini, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjelaskan, empat penumpang yang dinyatakan positif saat pemeriksaan kedatangan di Hong Kong sebelumnya telah menjalani tes covid-19 di Jakarta.
“Sebagai maskapai kami dilarang membawa penumpang sampai 5 Juli ke Hong Kong. Kami hanya akan membawa kargo.”
Menurut Irfan, test di Jakarta menunjukkan hasil empat penumpang negatif Covid-19 sehingga diperbolehkan melakukan penerbangan.
“Ada penumpang Garuda yang ketika di-test di dalam negeri negatif, sehingga kami perkenankan untuk naik pesawat. Di Hong Kong dites PCR ternyata positif covid-19,” ungkap Irfan Rabu (23/6/2021) dikutip pelopor.id dari CNN Indonesia.
Pelarangan ini, membuat Garuda Indonesia kini hanya dapat melayani penerbangan untuk pengiriman barang atau kargo.
“Sebagai maskapai kami dilarang membawa penumpang sampai 5 Juli ke Hong Kong. Kami hanya akan membawa kargo,” sebut irfan.

Lebih lanjut, Irfan meminta kebijakan yang sama berlaku di Indonesia. Yakni, semua maskapai asing yang masuk ke Indonesia, harus memperoleh sanksi serupa bila penumpangnya terbukti positif Covid-19 setelah tiba di Tanah Air.
Situs layanan informasi pemerintah Hong Kong news.gov.hk, sebelumnya menginformasikan bahwa Departemen Kesehatan setempat melarang pendaratan penumpang dari Jakarta di Hong Kong oleh penerbangan yang dioperasikan Garuda Indonesia.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa dalam 14 hari terakhir, ditemukan 24 kasus covid-19 di Hong Kong dan semuanya merupakan kasus impor. Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong juga tengah menyelidiki tujuh kasus covid-19 tambahan.
Kasus baru tersebut, meliputi 6 wanita dari Indonesia dan seorang pria berusia 51 tahun yang belum jelas riwayat perjalanannya. Bahkan, tak ada satu pun dari ketujuh orang tersebut yang menunjukkan gejala sakit. []