Jakarta – Infront Moto Racing (IMR) mengumumkan bahwa SEG akan menjadi penyelenggara baru MXGP Indonesia selama lima tahun kedepan. SEG, sebelumnya telah terlibat dalam penyelenggaraan MXGP tahun ini di Samota, Sumbawa. Bahkan, CEO IMR David Luongo, memuji kejuaraan di Sumbawa yang memiliki trek luar biasa yang sangat dinikmati pebalap. Ia juga menyebut, atmosfer di sana sangat mendukung.
“IMR senang dengan pengumuman ini, keluarga MXGP sangat menikmati setiap momen di Sumbawa, NTB. Lintasan yang dikelilingi laut sungguh spektakuler. Kami sangat bersemangat untuk lima tahun kedepan,” tuturnya dikutip Minggu, (17/09/2022).
Itu juga yang membuat Indonesia akhirnya memiliki Grand Prix tambahan, dengan ditetapkannya Lombok.
“Terima kasih kepada SEG dan CEO-nya Muhammad Ihsan Zulkieflimansyah atas komitmen kuat mereka, pihak berwenang Indonesia, wilayah Nusa Tenggara Barat dan IMI atas semua dukungan mereka untuk membawa MXGP ke Indonesia dan berkontribusi pada pertumbuhannya yang konstan,” tegas Luongo.
Ia juga menegaskan, pihaknya sangat bersemangat untuk pagelaran selanjutnya. Terlebih kini dia diberi kepercayaan menyelenggarakan seri selama lima tahun kedepan.
“MXGP di Samota-Sumbawa baru-baru ini menerima MXGP Best Media Opportunity, merupakan suatu kehormatan besar bagi kami untuk menerima penghargaan ini,” sebut Ihsan Zulkieflimansyah.
Dengan suksesnya acara itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua mitra. Seperti pemerintah, sektor lokal, dan masyarakat yang mendukung acara tersebut.
“SEG dan tim akan memberikan upaya terbaik dalam melaksanakan dan menyelenggarakan acara MXGP Sumbawa dan Lombok mendatang pada tahun 2023,” tegas putra gubernur NTB tersebut.
Penunjukan SEG juga menjadi bukti perusahaan berbasis event-execution di NTB itu diakui internasional. Sehingga tak salah jika MXGP Indonesia menjadi salah satu kebanggaan NTB.
“Ajang tersebut, kelak menjadi salah satu legacy Gubernur NTB H Zulkieflimansyah. Ajang motocross dunia, diadakan di Lombok dan Sumbawa, oleh penyelenggara lokal namun berstandar internasional,” pungkas Ihsan Zulkieflimansyah. []