Jakarta | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) menyatakan ada sekitar 16 juta orang di Ukraina yang dilanda perang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Ukraina telah berjuang mati-matian menghadapi invasi Rusia sejak 24 Februari 2022. Perang telah menghancurkan sejumlah kota di Ukraina dan memaksa jutaan orang untuk mengungsi. PBB juga mengatakan bahwa kondisi pengiriman bantuan semakin memburuk saat konflik berlarut-larut.
“Hampir 16 juta orang di Ukraina saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan: makanan air, layanan kesehatan,” kata kepala Kantor Koordinator Residen PBB di Ukraina Osnat Lubrani seperti dikutip dari AFP.
Selain itu, Lubrani juga mengatakan bahwa penghitungan korban PBB sejak Rusia menginvasi Ukraina kemungkinan jauh lebih tinggi.
“Jumlah yang kami miliki dari hampir 5.000 warga sipil tewas dan lebih dari 5.000 terluka hanyalah sebagian kecil dari kenyataan yang menakutkan,” ujarnya.
Kepala misi pemantauan HAM PBB di Ukraina Matilda Bogner mengatakan bahwa organisasi itu memiliki akses penuh ke tahanan perang Rusia yang ditahan di wilayah yang dikuasai Ukraina.
“Namun, kami tidak memiliki akses ke tawanan perang yang diasingkan di luar wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah,” ucapnya, mengacu pada bagian Ukraina yang direbut oleh Rusia atau di bawah kendali separatis pro-Rusia.
Bogner juga mengatakan bahwa tidak ada akses ke tahanan Ukraina yang ditahan Rusia, dan pihaknya memiliki “kesulitan” dalam dialog dengan Rusia mengenai masalah tersebut.
Sebelumnya pada Rabu, Ukraina mengatakan bahwa 144 tentaranya dibebaskan dalam pertukaran tahanan terbesar dengan Rusia sejak awal perang. Kemudian pada Kamis, Rusia menyatakan telah menahan lebih dari 6.000 tawanan perang Ukraina.[]