Jakarta – Skincare dapat menjaga kesehatan kulit Anda, sekaligus memperbaiki masalah kulit seperti jerawat, bekas jerawat, bintik hitam, keriput, dan lainnya.
Tetapi jika SkinCare berubah warna itu boleh nggak sih?
Dokter Richard Lee mengungkapkan, bahwa berdasarkan aturan dari Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), skincare tidak boleh berubah warna.
“Kalo pada aturan BPOM, Skin Care itu tidak boleh berubah warna, ada yang dinamakan dengan uji stabilitas krim, jadi sebelum lulus BPOM Itu ada uji stabilitas ya,” tutur Richard Lee melalui laman Youtubenya dikutip, Senin, (16/05/2022).
Sehingga skincare menurut pemilik klinik kecantikan Athena itu, tidak boleh berubah warna, wangi, maupun bentuknya.
“Nggak boleh berubah warna, enggak boleh berubah wangi, gak boleh berubah bentuk, pokoknya tetap stabil pada suhu tertentu,” ungkapnya.
“Nah kecuali kalau racikan nih. Kalau racikan kan nggak stabil. Jadi ada beberapa krim yang bisa berubah warna,” sambungnya.
Lalu, jika suatu produk SkinCare berubah warnanya apakah sudah pasti bahaya?
“Nggak juga, vitamin C bisa berubah warna, kalau Vitamin C teroksidasi bisa berubah warna menjadi kuning kecoklatan tapi kalau hydroquinone berubah warnanya jadi hitam,” tegas dr Richard Lee mengedukasi.
Oleh sebab itu, hydroquinone dan vitamin C sebaiknya disimpan di lemari es (kulkas).
“Kalau vitamin C sih nggak papa, kalau hydroquinone ogah deh saya pakainya,” ucap dr Richard Lee.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa skincare yang mengandung mercury tidak berubah warna meski sudah disimpan bertahun-tahun.
“Iya bener banget mercury ngga berubah warna,” tandasnya.
Dokter Richard Lee, adalah dokter spesialis kecantikan kelahiran Medan, Sumatera Utara, 11 Oktober 1985. Dari pendidikan yang telah ditempuh, dia memperoleh gelar dr. Richard Lee, MARS, Dipl. AAAM. []