Jakarta – Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan IPB University, Dr Sri Murtini, mengatakan pencegahan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak salah satunya adalah melalui penguatan imun tubuh hewan seperti memberikan vaksin juga dengan menjaga kebersihan kandang.
“Ingat di dalam air liurnya (ternak yang terinfeksi) itu banyak sekali virusnya. Jadi kalau air liurnya nempel dikandang, peralatan itu bisa menularkan. Karena itu menjaga kesehatan hewan sangat penting,” tuturnya dalam diskusi yang digelar secara virtual, Sabtu, (14/05/2022)
Oleh sebab itu, kandang bekas hewan yang terinfeksi harus benar-benar dibersihkan dan disinfeksi. Selain itu, lalu lintas orang juga perlu diperhatikan. Sebab, orang bisa menularkan kepada hewan ternak.
“Jadi pastikan jika dari kandang ke kandang lain bajunya diganti dan memakai APD,” ungkap Dr Sri.
Meski demikian, wabah ini tidak terlalu bahaya bagi manusia lantaran penyebarannya hanya dari hewan ke hewan. Bahkan beberapa bagian daging bisa dikonsumsi walaupun tetap harus melalui prosedur dan SOP yang diatur pemerintah.
Selain dari air liur, penularan PMK juga bisa melalui kontak langsung maupun udara. Oleh sebab itu perlu penanganan tepat dan cepat melalui beberapa pola dan metode.

“Salah satunya dengan biosecurity alias pembatasan lalu lintas ternak. Artinya ternak yang sakit atau dari daerah yang sakit sebaiknya tidak keluar dari daerah tersebut,” tandas Dr Sri.
Dalam kesempatan yang sama, Pengajar Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Denny Widaya Lukman mengatakan bahwa virus pada sapi perah bisa ditemukan sejak tiga hari sebelum munculnya luka-luka.
“Karena itu untuk konsumen dihimbau agar memotong hewan di rumah potong hewan yang sesuai dengan undang-undang. Kenapa? karena kalau di rumah potong hewan sudah ada dokter hewan yang memeriksa dan mengawasi dari sebelum dan sesudah hewan dipotong. Dan sebaiknya kita mengkonsumsi makanan matang,” ucapnya. []