Pelopor.id | Jakarta – Dr Ahmad Umar MA diberi gelar sebagai Bapak Madrasah Indonesia atas Inovasi-inovasinya dalam melahirkan Madrasah rasa ‘baru’ yang lebih modern dan melek teknologi.
Inovasi ini, dilahirkan Umar saat dirinya menjabat sebagai Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah di Kementerian Agama RI selama 4 tahun atau sebelum ia telah dilantik sebagai Direktur Pusat Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal.
”Kecintaan saya kepada madrasah bukan karena saya sebagai Direktur KSKK, tapi puncak kebahagiaan saya adalah ketika di situ saya bisa banyak berbuat untuk kemaslahatan, dari kurikulum kebijakan, kebijakan dalam kesiswaan, tatakelola madrasah, termasuk sarana dan prasarana madrasah saya kelola.”
Sebagai pemimpin, ia dinilai telah mencapai apa yang dicita-citakannya, yakni membangun kemajuan Madrasah di seluruh tanah Indonesia. Oleh sebab itu, tepat bila ia diberi gelar bapak Madrasah Indonesia. Sebab, melihat Pak Umar, serasa menemukan madrasah Indonesia.
Ahmad Umar, lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada 9 Januari 1964. Ia mengenyam pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga menengahnya di madrasah, mulai dari MI Miftahul Islam Grobogan, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama di Demak, Jawa Tengah.
Bapak Umar, kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1990. Lalu Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1993, dan Doktoral UIN Sunan Kalijaga di tahun 2009.
”Jadi kecintaan saya kepada madrasah bukan karena saya sebagai Direktur KSKK, tapi puncak kebahagiaan saya adalah ketika di situ saya bisa banyak berbuat untuk kemaslahatan, dari kurikulum kebijakan, kebijakan dalam kesiswaan, tatakelola madrasah, termasuk sarana dan prasarana madrasah saya kelola,” ungkapnya baru-baru ini.
Lewat KSKK yang dipimpinnya dengan bermotto “Madrasah Hebat Bermartabat”, Pak Umar berupaya mewujudkan “Madrasah Berkelas Dunia” baik dari aspek pengelolaan maupun prestasi siswanya.
Percobaan yang dijajakan Umar dengan KSKK-nya direkam dalam buku Bapak Madrasah Indonesia: Testimoni Atas Kinerja Dr. H. A. Umar, M.A (2021).
Dalam buku tersebut ia tuangkan, semua tawaran konsep dan program Sekolah Madrasah menghasilkan “wujud” baru. Potensi dilihat dari dalam, hingga akhirnya melahirkan generasi hebat bermartabat. Berkarakter Islami dan berjiwa NKRI.
Di bawah arahan Bapak Umar, semua sekolah dan kepala sekolah di Indonesia dapat merasakan dampak baiknya. Ia pun menjadi sosok atau sang inovator, inspirator, dan motivator dari gerakan sekolah madrasah bermartabat berkelas dunia.
View this post on Instagram
Umar Sang inovator, lewat inovasi-inovasinya seperti Program Kompetisi Kesiswaan, Syiar Anak Negeri, MYRES, KSMO, Vlog Competition Madarasah, dan Akademi Madrasah Digital, memberikan gebrakan agar Madrasah terus beradaptasi terhadap kebiasaan baru pandemi Covid-19.
Program Indonesia Pintar (PIP) bagi peserta didik miskin berprestasi dan pembelajaran berbasis e-learning madrasah, sangat memberi kesan berarti. Sebab, saat beberapa lembaga pendidikan mencari formula pembelajaran di masa pandemi, madrasah justru telah siap lebih dulu dengan aplikasi e-learning madrasah yang sampai saat ini manfaatnya sangat terasa.
Lewat kesederhanaan dan jiwa abdinya tak jemu mengajarkan atau menceritakan pengalaman dan gagasannya tiap melayat ke sekolah-sekolah madrasah di Indonesia. Dedikasinya tak henti menginspirasi untuk kemajuan madrasah.
Ia juga sangat berperan aktif dalam meningkatkan madrasah-madrasah di akar rumput. Arahan-arahan beliau, dinilai bagi banyak orang sebagai obat penyemangat dan motivasi untuk terus berjuang membangun madrasah agar anak didik tumbuh secara cerdas dan berakal budi.
Tak hanya gagasan saja, sosok Bapak Umar merupakan sosok yang tangguh dan gigih untuk mendaratkan apa arti kelola dan menata sebuah lembaga madrasah. Baginya, gagasan dan paradigma pendidikan menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.
Ia menjadi poros strategi mentransfer ilmu pengetahuan, namun pengetahuan yang ditransfer itu harus menjadi unsur dalam pembentukan kepribadian siswa atau peserta didik dan masyarakat.
- Baca juga : Kemenag Segera Luncurkan Program Sertifikasi Halal Gratis untuk UMK
- Baca juga : Kementerian Agama Dukung Industri Tekstil Halal
Menurutnya, keilmuan madrasah bukan saja menyajikan produk ilmu pengetahuan, melainkan bagaimana ilmu pengetahuan dan akhlak itu diproduksi, baik lewat sikap kreatif, inovatif, kritis, dan kemampuan heuritis yang imajinatif.
Dengan pendaratan kebijakan dan program di atas, terbuktilah beberapa sekolah madrasah memenangkan lomba nasional dan internasional dan mencetak generasi hebat bermartabat. Terima Kasih Pak Umar. []